A. TOKOH-TOKOH ILMUWAN
MUSLIM DAN PERANNYA PADA MASA DINASTI ABBASIYAH TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN.
Masa kekuasaan DinastiAbbasiyah merupakan masa keemasan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pemikiran filsafat masuk ke dalam Islam
melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum muslimin pada abad ke-8 M di Suriah,
Mesopotamia, Persia, dan Mesir.
Di antara penguasa Abbasiyah yang termasuk
tokoh ilmuwan muslim adalah Abu Ja’far Al-Manshur, Harun Ar-Rasyid, dan
Al-Makmun. Peranan mereka selain melakukan kegiatan penerjemah, juga mendukung
dan memfalitasi kegiatan penerjemah yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan yang lain.
1. Bidang Kedokteran.
Ilmu kedokteran mulai
berkembang pada akhir masa Abbasiyah I, yaitu masa Khalifah Al-Watsiq,
sedangkan puncaknya terjadi pada masa Abbasiyah II, III, dan IV. Pada buku-buku
karya Ar-Arazi banyak dijumpai di museum-museum Eropa dan banyak digunakan
sebagai buku rujukan untuk dunia kedokteran.
Tokoh-tokohnya adalah :
a. Abu Zakaria Ar-Arazi seorang dokter yang paling termasyur di
zamannya beliau seorang kepala Rumah Sakit di Baghdad.
b. Ibnu Sina adalah seorang
ilmuwan muslim yang dikenal dengan julukan “Raja diraja Dokter” dan “Raja Obat”
serta dianggap sebagai perintis tentang penyakit syaraf dan berbagai macam
penyakit. Selain di bidang kedokteran, Ibnu Sina juga terkenal sebagai saintis
ulung dan sebagai filosof. Karya-karya Ibnu Sina sangat terkenal di Barat
terutama di berbagai perguruan tinggi di Prancis, salah satu karyanya yaitu Al-Qanun fi At-Tibb danAsy-Syifa.
c. Ibnu Saha adalah saeorang direktur Rumah Sakit
Yudisapur
2. Bidang Filsafat.
a.
Al-Kindi banyak menjelaskan pikiran-pikiran filsafat
Aristoteles. Maka tidak heran jika ada yang memberinya gelar sebagai penggerak
filosof Arab.
b.
Al-Farabbi lebih dikenal sebagai seorang filosof daripada
ilmuwan.
c.
Ibnu Sina selain seorang tokoh di bidang kedokteran dia
juga sorang filosof.
3. Bidang Matematika.
a. Al-Khawarizmi adalah
tokoh utama dalam kajian matematika Arab, penyusun tabel astronomi, dan penemu
Aljabar pada masa Khalifah Al-Makmun.
b. Abu Kamil Sujak telah
mengetahui perkembangan aljabar di eropa. Tulisan-tulisannya tentang geometri
telah memberikan pengaruh dan konstribusi besar terhadap geometri barat.
Terutama uraian-uraian aljabar terhadap geometri.
4. Bidang Astronomi.
a.
Musa Ibrahim Al-Farazi di tugaskan oleh Khalifah
Al-Manshur untuk menerjemahkan berbagai risalah astronomi dan India yaitu
Brahmasoutrasidanta dan hasil risalahnya berjudul Al-Magest yang mengalami dua kali
penyempurnaan. Para astronom Muslim berhasil menciptakan teropong bintang
dengan peralatan lengkap di kota Yundhisyapur, Iran.
b.
Al-Farghani adalah seorang tokoh yang turut ambil bagian
dalam pengukuran derajat garis lintang bumi dan pada masa Khalifah
Al-Mutawakkil ia ditugaskan untuk mengawasi pembangunan Nilometer di Fustat,
Mesir.
c.
Al-Battani yaitu seorang tokoh astronom Arab terbesar
penerus Al-Farghani, ia berhasil menemukan garis lengkung dan kemiringan
ekliptik, panjangnya tahun tropis, lamanya satu musim, dan tepatnya orbit
matahari serta orbit utama planet.
5. Bidang Bahasa dan Sastra.
a.
Ibnu Muqaffa sebelum masuk Islam bergelar Abu Amir, ia
adalah orang pertama yang menerjemahkan karya-karya sastra dari luar ke dalam
bahasa Arab.
b.
Imam Sibawayhi adalah seorang ahli gramatika pada masa
Khalifah Harun Ar-Rasyid, ia juga dikenal sebagai imam ahli nahwu.
c.
Abu Nawas adalah penyair Arab termashur di zaman Harun
Ar-Rasyid. Syair-syairnya dihimpun dalam Diwan Abu Nawas.
6. Bidang Sejarah dan
Geografi.
a.
Al-Mas’ud adalah seorang sejarawan yang dijuluki sebagai
pemimpin para sejarawan, ia juga seorang ahli geografi.
B. TOKOH-TOKOH ILMUWAN
MUSLIM DAN PERANNYA PADA MASA DINASTI ABBASIYAH TERHADAP PERKEMBANGAN PERADABAN
ISLAM.
1. Bidang Tafsir Al-Qur’an.
Pada masa sebelumnya para
ulama enggan menafsirkan Al-Qur’an karena takut salah. Di masa Abbasiyah,
mereka bersedia menafsirkan Al-Qur’an karena tuntutan generasi penerus. Dalam
ilmu tafsir, terdapat dua pola yaitu tradisional dan rasional.
a. Tafsir bil Ma’sur.
Yaitu Al-Qur’an yang
ditafsirkan dengan hadis-hadis nabi. Adapun para Mufassirinnya adalah:
1) Ibnu Jarir At-Tabari.
2) Ibnu Atiyah
Al-Andalusy(Abu Muhammad Abdul Haq bi Atiyah).
3) As-Sudi yang berdasarkan
tafsirnya pada Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud.
4) Muqatil bin Sulaiman,
tafsirnya sangat terpengaruh kitab Taurat.
5) Muhammad bin Ishaq,
tafsirnya banyak mengutip cerita israilah.
b. Tafsir Bir Ra’yi
yaitu AL –Qur’an yang di tafsirkan berdasarkan pada akal
pikiran (rasional).
1) Abu Bakar Asam
2) Abu Muslim Muhammad bin
Bihr Isfahani.
3) Ibnu Jaru Al-Asadi.
4) Abu Yunus Abdussalam
(Penafsiran Al-Qur’an yang sangat luas sehingga ia menafsirkan Surah Al-Fatihah
saja sampai 7 jilid)
2. Ilmu Hadis.
Hadis merupakan sumber
hukum kedua setelah Al-Qur’an. Sedangkan kitabnya terbagi kepada 7 kategori,
yaitu berdasarkan gaya bahasa, gramatika bahasa, kisah-kisah, ilmu hukum, ilmu
kalam, tasawuf, dan kata-kata asing dalam Al-Qur’an.
Untuk menentukan
keabsahan dan keontetikan suatu hadist para ulama meneliti dan mengkaji dengan
sungguh-sungguh hadist dari segi sanad, rawi, dan matan(sifat dan bentuk
hadist). Pada masa Dinasti Abasisiyah muncul para ahli hadis yang termashur.
a) Imam Bukhari, karyanya
adalah kitab Jami’ Sahih Al-Bukhari.
b) Imam Muslim, kitab
karangan Sahih Muslim.
c) Ibnu Majah, karyanya
Sunan Ibnu Majah.
d) Abu Dawud, karyanya Sunan
Abu Dawud.
e) Imam Tirmizi, karyanya
Sunan At-Tirmizi.
f) Imam Nasa’I, karyanya
Sunan An-Nasa’i.
3. Ilmu Tasawuf.
Ilmu tasawuf adalah ilmu
syariat yang inti ajarannya menjauhkan diri dari kesenangan dunia dan
mendekatkan diri kepada Allah. Diantara ulama ahli tasawuf adalah:
a) Al-Qusyairi, karyanya
Risalatul Qusyairiyah.
b) Syihabuddin, karyanya
Awariful Ma’arif.
c) Imam Gazali, karyanya
Ihya Ulumuddin.
4. Ilmu Kalam.
Perkembangan ilmu kalam
terjadi seiring dengan genjarnya serangan orang-orang non-muslim yang ingin
menjatuhkan Islam melalui olah fikir filsafat. Dan ulama yang terkenal di
bidang ini adalah Hasan Al-Asyari, Washil bin Atha, dan Imam Syafi’i.
5. Ilmu Fikih.
Ilmu fikih dimasa
Abbasiyah mengalami perkembangan yang cukup baik, ulama-ulama yang muncul pada
saat itu dikenal dengan sebutan dengan “Imam Mazhab”. Karena kekuatan dan
kemampuan mereka dalam menyimpulkan hukum-hukum dari berbagai masalah yang ada.
Mazhab-mazhab fikih yang
banyak diikuti oleh kaum muslimin di dunia yang muncul pada masa Abbasiyah
adalah:
a) Imam Abu Hanifah,
karyanya Fiqhu Akbar, Al-Alim Wal Musta’an, dan Al-Masad.
b) Imam Malik, karyanya
Kitab Al-Muwatta’, dan Al-Usul As-Sagir.
c) Imam Syafi’I, karyanya
Al-Umm, Al-Isyarah, dan Usul Fiqih.
d) Imam Ahmad Ibnu Hambal,
karyanya Al-Musnad, Jami’ As-Sagir, dan Jami’ Al-Kabir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar