A. Pendahuluan
Sekarang ini adalah zaman Globalisasi, remaja harus diselamatkan dari era Globalisasi. Karena Globalisasi ini bisa diartikan sebuah kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk secara begitu saja, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh; kebudayaan “Free Sex” itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Para remaja dengan begitu bebasnya dapat bergaul dengan lawan jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra dengan lawan jenis, tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah megenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan, iya tidak? Akibatnya, dikalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depam mampu meneruskan kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk di dalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan masih banyak lagi, yang dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit, misalnya HIV/AIDS.
Sekarang ini adalah zaman Globalisasi, remaja harus diselamatkan dari era Globalisasi. Karena Globalisasi ini bisa diartikan sebuah kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk secara begitu saja, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh; kebudayaan “Free Sex” itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Para remaja dengan begitu bebasnya dapat bergaul dengan lawan jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra dengan lawan jenis, tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah megenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan, iya tidak? Akibatnya, dikalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depam mampu meneruskan kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk di dalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan masih banyak lagi, yang dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit, misalnya HIV/AIDS.
B. Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adlah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Pengertian pacaran dalam era Globalisasi Informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di zaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealism dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adlah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Pengertian pacaran dalam era Globalisasi Informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di zaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealism dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
C. Penyebab Pergaulan Bebas
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas dan penggunaan Narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun sampai kematian.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1) Sikap mental yang tidak sehat.
2) Pelampiasan rasa kecewa.
3) Kegagalan remaja menyerap norma.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas dan penggunaan Narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun sampai kematian.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1) Sikap mental yang tidak sehat.
2) Pelampiasan rasa kecewa.
3) Kegagalan remaja menyerap norma.
D. Dampak dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” atau dunia gemerlap. Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian Narkoba. Ini identik sekali dengan adanya Seks Bebas. Dampaknya pun bukan main, yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya, setelah terkena virus ini kehidupan rema akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” atau dunia gemerlap. Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian Narkoba. Ini identik sekali dengan adanya Seks Bebas. Dampaknya pun bukan main, yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya, setelah terkena virus ini kehidupan rema akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
E. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Solusi-solusi tersebut adalag sebagai berikut :
1) Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Memperbaiki cara pandang.
3) Menjaga keseimbangan pola hidup.
4) Jujur pada diri sendiri.
5) Memperbaiki cara berkomunikasi.
6) Perlunya remaja berpikir untuk masa depan.
7) Menanamkan nilai ketimuran.
8) Banyak beraktivitas secara positif.
9) Sosialisasi bahaya pergaulan bebas.
10) Menegakkan aturan hukum.
Solusi-solusi tersebut adalag sebagai berikut :
1) Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Memperbaiki cara pandang.
3) Menjaga keseimbangan pola hidup.
4) Jujur pada diri sendiri.
5) Memperbaiki cara berkomunikasi.
6) Perlunya remaja berpikir untuk masa depan.
7) Menanamkan nilai ketimuran.
8) Banyak beraktivitas secara positif.
9) Sosialisasi bahaya pergaulan bebas.
10) Menegakkan aturan hukum.
F. Cara Pergaulan yang Baik
Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah. Yang jelas tergantung dari tingkah laku kita sendiri. Kita harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri. Dalam bergaul, yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sekitar. Ada pepatah yang mengatakan “masuk ke kandang kambing, tapi jangan seperti kambing” begitu juga dengan bergaul, kita harus memperhatikan lingkungan sekeliling kita, bagaimana cara orang berperilaku. Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata. Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri kita sendiri, bagaimana orang di sekeliling kamu merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita. Jadi, cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.
Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah. Yang jelas tergantung dari tingkah laku kita sendiri. Kita harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri. Dalam bergaul, yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sekitar. Ada pepatah yang mengatakan “masuk ke kandang kambing, tapi jangan seperti kambing” begitu juga dengan bergaul, kita harus memperhatikan lingkungan sekeliling kita, bagaimana cara orang berperilaku. Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata. Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri kita sendiri, bagaimana orang di sekeliling kamu merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita. Jadi, cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.
G. Kesimpulan Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari manusia, sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (Interpersonal Relationship). Jadi, pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norms budaya, serta norma bermasyarakat. Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana cara remaja saat ini dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orang tua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, dan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu, permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
E. Saran Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan Negara kita ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar